Sunday, September 09, 2012
Sepertinya
mereka sudah seperti keluarga bagi saya, mereka mengisi kisah di tiap
hari-hariku. Kebisingan suara mereka kini telah dapat diterima oleh indra
pendengaranku sebagai rutinitas yang biasa terjadi.
Hari
ini di pagi buta (dini hari), seperti yang telah direncanakan di hari
sebelumnya. Mereka dan juga saya akan menghirup udara laut serta pemandangan
langit tanjung bayam. Dengan bermodalkan kendaraan berupa 6 buah motor, maka
pagi itu juga mereka dan saya berangkat ke tempat tujuan.
Kegiatan
hari ini dikapteni oleh kak Rasul, yang sangat berperan dalam jalannya kegiatan
ini. Dalam postingan kali ini saya akan memperkenalkan mereka secara
keseluruhan. Motor pertama (loh kok motor?), ada kak Rahwa, mantan teman kamar
kak ciya. Telah sarjana keperawatan alumni UIN Alauddin. Kak rahwa lah penghuni
kos yang pertama kali saya kenal karena ia yang menyambut saya kala saya datang
melakukan observasi ke kos sebelum
benar-benar jadi penghuni di kos itu. Meski tidak lagi jadi penghuni kos, kak Rahwa tetap sering datang berkunjung dan sesekali nginap. Dan hari ini kak Rahwa jadi pengendara motor lagi bersama saya sebagai penumpangnya.
Motor
ke-dua ada kak Rasul dan kak Jusmah, motor ketiga ada kak Ciya (pacar kak Rasul) dan keluarga dari kak Rasul saya gak tahu siapa namanya. Motor ke empat ada kak Ani dan pacarnya kak Yusuf,
motor ke lima ada kak Evi dan teman kamar barunya Uny. And the last, Risna (my
sister room) with her boyfriend kak Sawir.
Jam
delapan lewat saya dan mereka kembali ke kos. Ba’da ashar pada ngumpul lagi
kali ini di rumahnya kak Rasul acara ikan bakar dan cumi… asiekk kenyang enak
lah masakannya.
* * *
Terlepas dari kegiatan saya bersama teman2 se-kos beserta teman2nya, ada hal
yang membuat saya gak karuan sekaligus membuat saya kesal. Itu loh si *???. Hari
ini ku melontarkan kata yang kurang bagus deh kayaknya ketika ia datang lagi ke
kos. “Jika kau pulang sekarang dengan meninggalkan keGAJEBOAN (Gak Jelas Banget
bo), saya pastikan ini adalah kali terakhir kau datang kemari!” soalnya dari
kemarin2 meminta waktu tuk datang bertamu di kos. Terus katanya tergantung
waktu saya kapan bisa. Nah giliran saya punya waktu, dia membiarkan saya
menunggu. Giliran saya memutuskan untuk tak menunggu, dia datang dan waktunya
bukan lagi seperti yang di infokan. Nah, giliran saya (bukan hanya saya tapi
juga teman2 kosanku yg sdh seperti keluarga bagiku) mempersilahkan dia dan
teman sejurusannya masuk dan menawarkan sirup
dan kue yang beraneka ragam dia gak mau, malah masang tampang jelek ke
saya. Ini dia yang buat saya lepas kontrol terhadap emosi. Katanya saya udah
buat dia malu (mungkin karena teman2 saya sudah memanggil dia masuk tapi biasa
teman2 kosku kalo manggil pake TOA).
Emosi masih bisa saya kendalikan, saya bawakan dia sirup, dan mulai mendengarkannya, tapi tak lama ia minta pamit tanpa ada kejelasan yang pasti. Apa-apaan sih! Konyol banget tau gak!!
Teman sejurusannya berkata
kepada saya kalau sebenarnya banyak yang mau diceritakan kepada saya. Tapi,
yaudah. Situasi sepertinya tak mengizinkan hal itu terjadi hari ini. Dan sepertinya
ketidak adaannya penjelasan yang baik membuat misscomunikasi terus berlanjut
hingga sekarang. Dia salah paham dengan keberadaan teman2 saya yang memang pada
rame, menganggap teman2 saya patut untuk membuatnya merasa dipermalukan. Saya sangat
membantah terhadap opini demikian karena itu sangat bertolak belakang. Ingatlah saya
tinggal seatap dengan mereka tak ada kata bahwa saya tidak cukup mengenal mereka
dengan baik. Jadi gak ada salahnya kalo berbicara atau berdiskusi atau apalah meski dalam keadaan ramai dengan teman2 saya. Saya yakin mereka akan menghargai dan
tak akan mengganggu.
Jadi kepikiran juga sih dengan
kata yang saya ucapkan tadi, tapi gak apalah kata itu saya rasa cukup setimpal
dengan kekesalan yang dia timbulkan. And I’m serious!!
Ok, chao… J
My room 22:29 WiTA
Not hearing
iradio (acara favorit lagi libur siaran)
KAMELIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar