Kamis, September 08, 2016

3 Perempuan Berjilbab jadi Pusat Perhatian

Rabu malam kemarin saya, sensei saya dan sensei tetangga bersama salah satu anggota pelajar asli Bali yang tinggal di Lampung. Pergi ke tempat beribadah umat Hindu yang dikenal dengan Pura.

Saya dan  kedua sensei pergi ke Pura dengan tujuan menemani Pelajar dari Lampung (yang beragama Hindu) itu melaksanakan lebarannya. Saya lupa lebaran apa. Yang jelas bukan nyepi. Lebaran ini 6 bulan sekali.

Awalnya kami berpikir di dalam wilayah Pura suasana adalah sepi tidak ramai orang. Kenyataannya saya dan dua sensei terjebak dalam keramaian orang-orang berpakaian khas budaya Bali yang sepanjang jalan pandangannya tertuju pada kami bertiga, perempuan yang sangat mencolok perbedaannya dari semua orang yang ada. Tiga Perempuan berjilbab masuk ke dalam wilayah Pura.
Salah seorang dari mereka, dengan senyuman ramah menghampiri kami(bahkan tidak berkeberatan) menuntun kami sepanjang jalan masuk ke wilayah Pura. Pria tersebut memberi saran agar kami menunggu di kantin, kamipun setuju dengan anggapan bahwa di kantin kurang orang, tapi ternyata setelah melewati sepanjang jalan yang ramai menuju kantin. Kami terhenyak menemukan fakta bahwa dikantin lah yang paling ramai, ups sepertinya kami justru mendatangi sarang (pusat keramaian) nya.
Saya dan kedua sensei, yang telah terlanjur masuk ke dalam Pura terjebak antara melanjutkan masuk atau keluar menunggu di pintu masuk.
Kami hendak balik arah kembali keluar, tapi bingung. Karena pasti kami harus siap jadi pusat perhatian lagi dan dipandangi oleh beratusan mata di sepanjang jalan.

Kami memutuskan menunggu kayak orang bego di bagian kantin paling sudut. menunggu hingga puluhan menit lamanya. Sambil menahan rasa kikuk dari setiap pandangan yang tertuju pada kami dan menahan diri dari aroma dupa yang bersemayam di sekitar atmosfer udara kami berada.

Ini adalah pengalaman pertama kalinya bagi kami bertiga memasuki tempat ibadah dengan kepercayaan dan keyakinan yang berbeda dengan kami.

Pengalaman ini akan jadi sejarah dan referensi bagi pengetahuan agama kami.

Begitulah sepatutnya bahwa harus ada sikap saling menghargai antar umat beragama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar